Pages

ARTICLE

PELUANG BISNIS "RUMAH MAKAN / RESTORAN"



Tips  Memulai Bisnis Rumah Makan
Bisnis rumah makan merupakan salah satu peluang usaha yang dapat dijalankan oleh ibu-ibu rumah tangga. Jangan anggap enteng peluang bisnis yang satu ini. Selain dapat dimulai dengan modal kecil, dalam sebulan pun balik modal diproyeksikan bisa terjadi.
Banyak usaha besar yang lahir dari bisnis kecil-kecilan di rumah. Sebut saja perusahaan obat-obatan terkemuka yang lahir dari bisnis yang memanfaatkan garasi rumah. Begitu pula pengakuan pendiri perusahaan kosmetik ternama yang juga memulai bisnis rumahan namun dapat bermetamorfosis hingga beromset milyaran rupiah.
Bagi ibu rumah tangga, memasak sudah menjadi ‘kewajiban’ sehari-hari. Apalagi bagi bunda yang memang hobi memasak, tentu setiap hari berusaha mencari menu baru untuk keluarga. Nah, dari hobi tersebut, kita dapat manfaatkan potensi dan bakat untuk sebuah usaha yang dapat memberikan tambahan income bagi keluarga.
Siapkan Strategi
Setiap orang butuh makan, tak heran, jika bisnis warung makan selalu tak ada matinya karena memenuhi kebutuhan primer setiap orang. Namun, memulai dan mengelola rumah makan juga tak sembarangan karena bisa-bisa berhenti di tengah jalan. Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk memulai usaha warung makan.
1. Tentukan menu masakan. Menu masakan juga bisa jadi keunikan dan keunggulan warung makan Anda. Misalnya, Anda bisa menawarkan menu nasi rames dengan berbagai macam pilihan lauk atau hanya menawarkan satu-dua menu yang khusus seperti soto ayam atau masakan tradisional. Sebaiknya, pilih menu yang benar-benar Anda kuasai.
2. Manfaatkan lahan rumah untuk tempat usaha. Teras atau garasi rumah Anda bisa disulap menjadi tempat usaha. Siapkan etalase kecil untuk memajang menu makanan dan tambahkan juga beberapa meja dan kursi untuk para pelanggan.
3. Siapkan perlengkapan dan peralatan penunjang. Untuk menghemat biaya, Anda dapat memanfaatkan peralatan masak yang Anda punya, tapi Anda juga perlu menyiapkan tambahan peralatan lain seperti etalase, meja, kursi, dan persediaan peralatan makan (seperti piring, gelas, sendok, garpu, tempat tisu, tempat cuci tangan).
4. Persiapan bahan baku. Bahan baku bisa didapatkan dengan bekerja sama dengan supplier sayuran dan sembako atau langsung belanja ke pasar tradisional. Pastikan kualitasnya bagus karena akan berpengaruh terhadap rasa makanan.
5. Survey pasar. Untuk mengetahui kebutuhan konsumen, survey pasar dapat dilakukan, meliputi harga pasaran, pesaing terdekat, dll. Dengan demikian, Anda mempunyai gambaran dan perbandingan untuk merencanakan model usaha Anda.
Perhitungan Modal
Analisis Ekonomi
Asumsi:
- Lokasi usaha di teras rumah atau garasi rumah
- Peralatan masak menggunakan perabot yang ada di rumah
Modal awal
Etalase Rp 1.000.000,00
4 Meja dan 20 kursi plastik Rp 1.500.000,00
Peralatan makan (piring, gelas, sendok, dll) Rp 750.000,00
Peralatan lain (kotak tisu, botol kecap,dll) Rp 150.000,00 +
Total Rp 3.400.000,00
Penyusutan peralatan setelah pemakaian 2 tahun (24 bulan) :
= 1/24 x Rp 3.400.000,00 = Rp 141.700,00 /bulan
Biaya operasional per bulan
Belanja bahan baku (beras, sayur, lauk, dll)
= @ Rp 150.000,00/ hari x 30 hari Rp 4.500.000,00
Perlengkapan penunjang (tisu, tusuk gigi) Rp 150.000,00
Biaya listrik, air, dan kebersihan Rp 200.000,00
Biaya transportasi @ Rp 5.000,00 x 30 hari Rp 150.000,00
Biaya penyusutan peralatan Rp 141.700,00 +
Total Rp 5.141.700,00
Omset per bulan
Pendapatan per hari :
Rata-rata makanan per porsi Rp 7.000,00, dan minuman Rp 1.500,00/ gelas
Pendapatan makanan :
@ Rp 7.000,00 x 30 porsi = Rp 210.000,00
Pendapatan minuman :
@ Rp 1.500,00 x 50 gelas = Rp 75.000,00 +
Total pendapatan/hari Rp 285.000,00
Pendapatan per bulan
Rp 285.000,00 x 30 hari = Rp 8.550.000,00
Laba bersih per bulan
Rp 8.550.000,00 – Rp 5.141.700,00 = Rp 3.408.300,00
BEP
(modal awal : laba bersih per bulan) = ± 1 bulan
The Power of Word of Mouth
Kepuasan pelanggan terhadap kualitas makanan yang tersedia di warung makan Anda seringkali jadi sarana pemasaran yang efektif. Karena dengan kepuasan tersebut, tak jarang banyak pelanggan baru yang berdatangan sebab ingin mencoba masakan Anda. Untuk itu, jagalah kualitas masakan Anda dan terus berinovasi dengan menawarkan menu baru.
Selain kualitas makanan, ciptakan suasana nyaman di dalam warung makan Anda sehingga membuat pelanggan betah dan nikmat dalam menyantap hidangan. Setelah dirasa cukup bagus dalam pemasaran, buatlah terobosan baru dengan strategi menerima pesanan nasi kotak untuk acara-acara spesial atau paket menu menarik lainnya. InsyaAllah, dengan strategi dan rencana yang mantap, warung makan Anda akan terus langgeng. (ind/bsnsukm)
Perkembangan Bisnis rumah makan dan restoran
Industri restoran dan/rumah makan hingga saat ini masih dinyakini sebagai salah satu bentuk usaha ekonomi yang memiliki prospek cukup bagus, bahkan dalam kondisi krisis sekalipun. Namun demikian dalam periode yang sama banyak restoran yang gulung tikar, karena tidak mampu lagi mempertahankan jumlah pengunjungnya. Menurut beberapa pihak yang berkompeten menyebutkan bahwa sukses usaha dibidang pelayanan makanan dan minuman ini tidak hanya ditentukan oleh jumlah pengunjungnya, tetapi juga ditentukan oleh kemampuan meningkatkan pertumbuhan pelanggannya.
Banyak pengusaha yang sukses membangun bisnisnya di suatu wilayah tetapi kemudian gagal kala mencoba melakukan ekspansi di wilayah lainnya. Bisnis restoran dan/rumah makan meskipun memiliki prospek yang cukup bagus tetapi juga sangat rentan, khususnya terhadap masalah konsistensi rasa, kontrol mutu dan pelayanannya. Sehingga pelaku dibidang ini membutuhkan pemahaman yang kuat tentang bisnis restoran dan/rumah makan tersebut, khususnya yang berkaitan dengan produk, mutu pelayanan, administrasi dan pengawasannya.

Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan bisnis restoran dan/rumah makan tersebut, namun secara umum faktor yang paling menonjol dalam bisnis tersebut adalah rasa (taste) dan lokasi. Beberapa faktor lainnya yang tidak kalah pentingnya dalam menentukan keberhasilan usaha yang harus diperhatikan para pelaku yang bergerak di bidang ini, yaitu : komitmen dan fokus usaha.
Faktor lokasi telah dinyakini sebagai kiat suskes sebuah usaha dibidang restoran dan/rumah makan ini, salah satu yang menganut faham ini adalah Paulus Indra. Paulus Indra salah satu pelaku dibidang bisnis pelayanan jasa penyediaan makanan dan minuman ini, tidak saja berhasil membangun dan mengembangkan restoran tetapi juga Café, seperti : Café Wien, Toraja Café, Kafe Mario, dan Terminal Café. Sedangkan restoran yang berhasil dikembangan, antara lain : Waroeng Podjok, Mario’s Palace, Dermaga Food Court, Kuta Seafood dan Bali Seafood.

Kiat yang sama juga telah dinyakini oleh Iman Kurniadi dan Muchlis Yusuf dalam menjalankan usaha restorannya. Hot Planet, yang pada saat ini mengelola dua restoran dengan label Hot Planet ini, yaitu : (1) Hot Planet Plaza Bintaro dan (2) Hot Planet Blok M. Dua sekawan ini telah merencanakan pembangunan restoran dengan nama yang sama, Hot Planet, di kawasan Sarinah, Thamrin. Plasa Bintaro, Blok M dan Sarinah Thamrin merupakan lokasi yang banyak dikunjungi orang, sehingga sangat potensial untuk menjaring pembeli atau calon pelanggan.

Disisi yang lain, banyak restoran-restoran yang berhasil merambah ke berbagai kota dan daerah di Indonesia, yang lebih menonjolkan rasa (taste) sebagai faktor utamanya. Pelaku bisnis yang menganut kiat ini sangat memperhatikan konsistensi rasa sebagai faktor utamanya, sehingga seluruh restorannya yang berada dibawah pengelolaannya menyajikan mutu produk yang sama. Kiat ini telah lama diimplementasikan oleh restoran-restoran yang menganut sistem waralaba (franchise), seperti : Mc Donalds, Kentucky Fried Chiken, Wendys dan lain-lainnya.

Usaha jasa pelayanan penyedia makanan dan minuman (restoran dan/rumah makan) ini telah berkembang pesat, khususnya di kota-kota besar, bahkan restoran-restoran asing dengan cepat dapat diterima masyarakat Indonesia. Bisnis restoran dan/rumah makan di Indonesia pada saat ini diperkirakan mencapai lebih dari 250 ribu buah yang tersebar diseluruh Indonesia. Namun dari 250 ribu buah lebih tersebut kurang dari 36 ribu yang berbadan hukum, dan dari 36 ribu buah tersebut yang dikelompokkan kedalam restoran sekitar 10 ribu buah


sumber: http://www.eramuslim.com/berita/info-bisnis/tips-memulai-bisnis-rumah-makan.html

0 comments:

Post a Comment

 
Powered by Blogger